Mayu: "Begini, belakangan ini aku cuma melihat mimpi buruk. Di dalam mimpi Mayu selalu bernasib buruk. Misalnya ditembak pistol, tertabrak mobil, terhantam kereta. Semua terasa sangat nyata.
Sangat sakit dan menakutkan. Menyedihkan.
Aku selalu mencoba berteriak dan meminta bantuan tapi tidak bisa. Kenapa mimpi sekejam itu?
Lalu di setiap mimpiku itu Zidan selalu datang menyelamatkanku. Mayu selalu bilang 'Terima kasih, Zidan!', tapi Zidan tidak bisa mendengarku. Dia terus memeluk erat Mayu dengan wajah yang sangat sedih.
Dia tidak pernah menangis tapi aku tahu dia menahan air matanya sekuat tenaga. Karena itulah Mayu juga bilang 'Maaf'. Tapi suaraku tetap tidak keluar. Lalu aku bangun.
Maaf ya jadi cerita yang sedih.
Oh ya belakangan ini anggota labnya bertambah, Ada Karin, Mellis, Ruka, Feris, Susan, dan Daru. Padahal awalnya kami cuma berdua. Lalu Karin itu orangnya sangat pintar, dia sering berdebat dengan Zidan. Menyenangkan sekali sampai membuat Zidan bahagia dan tertawa. Lainnya juga begitu, meraka semua saling bekerja keras demi masa depan. Lalu saat semua lelah dengan pekerjaannya di luar, semuanya berkumpul, bertemu, kembali menyeduh teh dan menikmati pertemuan yang hangat itu.
Tapi,
kadang-kadang aku juga teringat, saat pertama kali Mayu masuk ke lab. Ketika itu Zidan lagi pergi. Lalu saat Mayu sedang membereskan lab, Zidan datang. Aku bilang 'selamat datang!', dia malah bilang 'kerja bagus!', bukannya 'aku pulang!'.
Kami melewati waktu sambil jarang bicara selama 2 jam setiap harinya. Bukannya karena tidak ada yang dibahas. Melainkan setiap waktu yang berjalan saat aku bersama Zidan di situ, sangat pelan tapi menyenangkan. Mayu merasa, seperti dijaga oleh Zidan.
Namun,
belakangan ini aku jadi kehilangan waktu untuk bicara dengan Zidan. Biasanya aku bisa tahu apa yang dipikirkan ZIdan hanya dengan melihat wajahnya. Tapi belakangan ini aku tidak bisa. Hanya saja, aku tahu dia sangat menderita, merasa sakit. Membuatnya ingin menangis. Mayu tahu kalau dia memikirkan Mayu. Padahal Mayu tidak ingin jadi bebannya.
Maaf ya, jadi berbicara sedih lagi.
Mungkin karena Mayu merasa kesepaian belakangan ini.
Nenek, aku tidak boleh terus begini kan? Maaf ya."
- Dikutip dari "Anime: Steins Gate Ep. 21 S1"
Sarachi Yomi, 2009. Steins Gate: Media Factory. (September 26, 2009).
- Ditulis ulang dan sedikit diubah oleh BLOGGER. -
Mayu adalah seorang gadis polos berumur 17 tahun dengan hati yang paling lembut dan paling mulia diantara teman-temannya. Ditinggal oleh nenek yang sangat disayanginya sejak kelas 5 SD, Mayu selalu berhasil membaca suasana yang tercipta diantara teman-temannya. Bahkan saat Zidan merasa sangat sedih, Mayu selalu berhasil menguatkan hati teman sejak kecilnya yang sedang rapuh itu.