Hari ini senja pun sirna, tak lagi sama seperti sedia kala. Sebuah pukulan menutup hati yang sedang beraksi untuk meramu kasih. Ada hati yang dituju, ada hati yg tak pernah tertuju. Degup kencang dari perasaan ini membuat keyakinan jadi begitu kuat bahwa cinta tak pernah dihadiri. Bahagianya mungkin telah bersamanya. Kuseret dalam rentetan senyum dan pelukku pun aku begitu ragu.
Di dalam hebatnya badai yg begitu ramai. Ada satu ruang hampa untuk tetap menggapai. Melawan angin dan mencoba bersaing dalam keraguan. Hanya ada satu alasan yg selalu buatku bertahan. Kamu, aku, dan harap bersatu. Menjadi untaian satu kata, KITA.
