Sunday 8 September 2019

11, 12, 13, 14, dan 15

11。
"Semalam aku tidur bersama seorang bidadari Surga. Pagi harinya, tanpa sepengetahuanku, dia sudah pergi.
'Cintaku', begitu bisikku kala kami berpelukan. 'Pelacur!' jeritku saat dia tidak ada."

12。
"'Berapa banyak yang harus dia pilih selain aku? Dia menghibur yang lain sementara aku mengorbankan segalanya dan merasa hancur tanpanya.'
Kalau aku memang tidak mencintainya, buat apa aku begitu peduli pada kepergiannya?"

13。
Cinta seperti sebuah benteng yang mengurungmu agar tak bisa melarikan diri. Jangan membayangkan bahwa cinta telah membukakan kedua matamu. Tidak! Ia justru menutup mereka sampai kau meraba sembari merangkak dalam gelap.
Tapi... itu memang bukti dari kekuatan cinta, yang terkadang tampak membebaskanmu, walaupun sebenarnya bagai rantai yang melilit dan menyeret. Dan terkadang tampaknya cinta juga membuka matamu,  walau sesungguhnya kau benar-benar telah dibutakan.

14。
Konspirasi cinta. Cinta itu mengurung, membatasi, dan selalu menuntut. Kalau memang cinta memberimu kebahagiaan ketika ada cinta lain diantaramu sehingga 'berada disampingnya terasa begitu nyaman dan hangat'. Lantas bagaimana jika kebahagiaan itu tidak bisa kau terima lagi?

Manis rasa buah itu bagaikan racun yang pahit bagimu. Melawan diri sendiri dengan terus merasakan cinta. Maka cinta itu tidak bisa terus berlangsung demikian disepanjang waktumu, kecuali jika hati dan cinta mu itu benar-benar mengerti arti dari keberadaan mereka sendiri. Sebuah makna yg begitu jelas namun rabun para pencarinya.
11-14, dikutip dari (Al-shawni, 2005. The Madness of God & The Man Who Have The Elephant)

15。
Entah apa yang bisa kusampaikan, aku selalu yakin bahwa setiap orang memiliki kepemahaman sendiri yang bisa dia petik. Dia tau mana yang terbaik baginya sendiri. Seberapa besar kebaikan yang dia serap, seberapa besar nilai yang dia ambil. Setiap orang pasti berbeda.
.
Bagiku cinta itu anugerah yang utama. Tuhan menciptakan segala sesuatunya berpasangan. Namun, penghargaan terbesar bagi cinta itu sendiri adalah menghargai hal yang paling utama, yaitu diri sendiri, jiwa dan raga.

0 komentar:

Post a Comment

Tinggalkan komentar