Dalam sebuah algoritma, input akan diproses dengan
langkah-langkah yang sistematis
untuk mendapatkan output sesuai yang diharapkan. Dalam
melakukan proses, tentu harus
memperhatikan tipe data yang digunakan. Sebagai gambaran
saja, tidak mungkin kita akan
mengatakan “menggoreng air”, karena kata kerja menggoreng
tidak mungkin diterapkan pada air,
atau dalam dunia komputer misalkan tidak mungkin ada
perintah “klik tombol enter” karena klik
hanya bekerja pada mouse, sedangkan tombol enter adalah
tombol pada keyboard sehingga
perintah yang sesuai adalah “tekan”. Demikian juga dalam
tipe-tipe data di atas, proses biasanya
dilakukan dengan operasi-operasi pada nilai menurut tipe
data tertentu.
Dalam dunia pemrograman ada yang disebut dengan operator dan operand,
apa itu? Operand sepertinya tidak perlu dijelaskan ya, karena sudah tertera di gambar di bagian atas postingan ini. Sedangkan operator ada dua jenis. Untuk lebih mudah memahaminya langsung saja
saya beri contohnya melalui tabel berikut:
1. Operator aritmatika.
Operator
ini hanya digunakan pada operasi hitung.
Simbol
|
Nama
|
Keterangan
|
Contoh
|
+
|
Sum
|
Menjumlahkan
2 bilangan
|
1 + 1 =
|
-
|
minus
|
Mengurangi
nilai bilangan pertama dengan nilai bilangan kedua
|
2 – 1 = 1
|
*
|
Fold
|
Mengalkan
dua bilangan
|
2 * 2 = 4
|
/
|
Divide
|
Membagi
nilai bilangan pertama dengan nilai bilangan kedua
|
8 / 5 =
1,60
|
%
|
Modulus
|
Membagi
nilai bilangan pertama dengan nilai bilangan kedua dan menghitung sisanya
|
9 % 5 = 4
(9 mod 5 = 4 / 9 bagi 5 = 1 sisa 4)
|
2 Operator Relasional.
Operator
ini hanya digunakan pada operasi-operasi Boolean
dengan nilai benar atau salah.
Jadi
operator ini tidak bisa digunakan pada operasi aritmatika/hitung.
Operator
|
Nama
|
Penjelasan
|
Contoh
|
==
|
Equal to
|
Periksa
apakah nilai keduanya sama
|
A == 10,
periksa apakah nilai variabel A sama dengan 10
|
!=
|
Not equal
to
|
Periksa
apakah nilai keduanya tidak sama
|
A != 10,
periksa apakah nilai variabel A tidak sama dengan 10
|
>
|
More than
|
Periksa
apakah nilai pertama lebih besar daripada nilai kedua
|
A > 10,
periksa apakah nilai variabel A lebih besar dari 10
|
<
|
Less than
|
Periksa
apakah nilai pertama lebih kecil dari nilai kedua
|
A < 10,
periksa apakah nilai variabel A lebih kecil dari 10
|
>=
|
More or
equal than
|
Periksa
apakah nilai pertama lebih besar atau sama dengan nilai kedua
|
A >=
10, periksa aakah nilai variable A lebih besar sama dengan 10
|
<=
|
Less or
equal than
|
Periksa
apakah nilai pertama lebih kecil atau sama dengan nilai kedua
|
A <=
10, periksa apakah nilai variable A lebih kecil sama dengan 10
|
Operator relasional tidak hanya
berlaku pada tipe data bilangan (integr dan real) namun berlaku
pula untuk tipe data lain seperti karakter, string maupun
boolean.
Sebagai contoh:
“a‟ < “c‟ memberikan nilai true
Jika (Nama)=‟Dwi‟ maka ....
Jika (StatusLulus=True) maka ....
Selama (n>100) lakukan ....
Operasi relasional seringkali
muncul pada kondisi bersyarat, yaitu pemenuhan suatu syarat
untuk melakukan proses lanjutan. Meskipun pembahasan kondisi
bersyarat masih pada Bab
selanjutnya, tak ada salahnya kita mengenal bentuknya
terlebih dahulu untuk memahami
pentingnya operasi relasional.
Oke guys segini saja untuk pertemuan kali ini tentang
operator. Next agar lebih memahami pemrograman, pelajari apa itu yang dimaksud
dengan algoritma. Seeu:* (nih ya, cowo-cowo jangan berpikir negatif. Kiss nya buat ciwi-ciwi kok.)
0 komentar:
Post a Comment
Tinggalkan komentar